Thursday, January 21, 2016

BANDAR POKER | Konsumsi makanan berlemak tak selalu jadi masalah. Ini buktinya!

ERAQQ | BANDAR POKER | Lemak, bisa dibilang seringkali membingungkan bagi banyak orang. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi sehari-hari mengandung beberapa jenis lemak, termasuk lemak yang baik bagi kesehatan jantung.

BANDAR POKER | Konsumsi makanan berlemak tak selalu jadi masalah. Ini buktinya!


Lemak yang berasal dari tanaman dan hewan biasanya disebut dengan lemak diet. Lemak diet terdiri dari beberapa jenis lemak, seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda.

Lemak ini memberikan energi pada tubuh untuk berbagai fungsi tubuh seperti pengolahan vitamin. Mengonsumsi lemak diet sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh yang berefek pada penurunan risiko penyakit jantung.

Seperti yang dilansir melalui medicaldaily.com, lemak tak jenuh ganda banyak ditemukan dalam makanan nabati dan minyak seperti jagung, bunga matahari, minyak kedelai. Lemak jenis ini juga dapat kamu temukan pada ikan berlemak seperti ikan salmon, makarel, ikan hering dan ikan trout.

Pada sisi lain, lemak jenuh dianggap sebagai lemak jahat, terutama yang berasal dari daging merah, daging unggas, dan susu tinggi lemak. Jenis lemak ini meningkatkan kadar total kolesterol dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat yang berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.

Sehingga, konsumsi lemak jenuh setidaknya harus dibatasi. Mengonsumsi lemak jenuh kurang dari 6 persen dari jumlah total kalori harian kamu.

Lemak trans adalah jenis lemak lain yang berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi. Ini karena mereka mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat. lemak trans akan sering kamu temui pada makanan kemasan dan juga makanan cepat saji.

Para peneliti dari Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy menyarankan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh ganda sebagai pengganti lemak jenuh, lemak trans, dan karbohidrat olahan. Cara ini akan lebih baik dibandingkan dengan menghindari makanan berlemak secara umum.

Saran tersebut muncul setelah mereka menganalisis data dari 186 negara di tahun 2010, termasuk ketersediaan pangan, pola diet, tingkat risiko penyakit jantung dan juga kematian.

Para peneliti memperkirakan sekitar 711.800 kematian karena penyakit jantung disebabkan oleh konsumsi lemak sehat yang rendah. Sebagai perbandingan, mereka melihat terdapat 250.900 kematian karena penyakit jantung yang disebabkan oleh konsumsi lemak jenuh yang berlebih.

Para peneliti menemukan bahwa kematian karena penyakit jantung yang disebabkan oleh kurangnya lemak sehat menurun sebesar 9 persen. Sementara kematian yang disebabkan oleh asupan tinggi lemak jenuh menurun sejumlah 21 persen.

Data ini mereka peroleh dengan membandingkan data dari tahun 1990 hingga 2010. Dengan begitu, para peneliti berkesimpulan bahwa lemak sehat layak menjadi perhatian utama. Mengonsumsi lemak sehat akan menjadi solusi yang lebih baik dibandingkan dengan hanya mengurangi konsumsi makanan berlemak secara umum.



ADVERTISEMENT
Unknown

About Unknown

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :